Artikel Terpopuler

Cerpen

Tuesday, January 11, 2011

Merpati Di Bulan Maulud

Merpati Di Bulan Maulud
Oleh.Bani Saleh 

Tetes embun pagi laksana mutiara yang sengaja di anugerahkan Tuhan, bola raksasa mulai tampakkan sinarnya tanpa rasa malu, memberikan kehangatan bagi setiap insan yang masih diberikan anugerah Tuhan untuk menghirup udara segar di pagi hari, ah,, andai kekasihku saat ini berada disampingku mungkin  aku akan lebih merasakan kehangatan yang lebih istimewa,  kehangatan yang terselimuti oleh gairah cinta, gairah yang menderu-deru seperti harimau kehausan ditengah padang pasir,
Orang-orang mulai beraktifitas,Ibu masak didapur mempersiapkan sarapan untuk dibawa ke sawah,ayah ya ng sudah terlebih dahulu ke sawah setelah jamaah subuh,tentunya perut sudah mulai terasa lapar,begitulah kehidupan di perkampungan yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani.

            Sementara aku sendiri disibukan oleh keperluanku, bahkan akupun terkesan acuh pada urusan orang tuaku yang telah membesarkanku, membiayai pendidikanku,dari Madrasah ibtidaiyyah,tsanawiyah,aliyah,bahkan sampai ke jenjang perguruan tinggi, ah,, betapa durhakanya Aku, betapa tak tahu balas budinya aku.


*******

Aku terbangun dari mimpiku,dipagi yang cerah ini, aku berada di alam sadar setelah beberapa jam Aku tertidur pulas, meski sejenak Aku telah melupakan kesedihan – kesedihan itu,Aku cukup bersukur karena dengan tertidurlah Aku bisa sedikit melupakan  beban – beban serta kepedihan – kepedihan yang belum sempat terobati. Oh,, apakah ini adalah bentuk penghianatan atau manifestasi dari sifat pengecut,?. Karena sejatinya masalah adalah untuk di hadapi bukan untuk dilupakan atau bahkan ditinggalkan, mudah – mudahan tidur dan istirahatku bukanlah bentuk dari penghianatan ataupun manifestasi dari sifat pengecut, karena Aku adalah manusia yang butuh istirahat untuk melepaskan kepenatan atau hanya sekedar melemaskan otot – otot yang sempat tegang menjalani roda kehidupan yang melelahkan.

Akupun telah berupaya untuk menyejukkan hatiku, menghibur diri, karena Aku yakin selagi Tuhan masih memberi Aku kehidupan  di dunia ini, pastilah Tuhan akan memberikan rahmatnya, karena Tuhan tak pernah tidur dan tak akan mati.

Dalam lamunan dan kesunyian, sebuah bayangan putih muncul dari hati nuraniku keluar melalui pori – pori tubuhku menyatu dengan hembusan angin di pagi hari, seraya menyenandungkan sasmitanya untuk aku,untuk ragaku.

“ Wahai Aku, wahai ragaku, hentikanlah tetesan air mata kepedihan yang mengalir deras itu !.Tidaklah engkau tahu,sesungguhnya rahmat Allah itu dekat dengan orang – oang yang berbudi baik, dan bukankah engkau termasuk hamba Allah yang beriman ?. Maka yakinlah kebahagiaan yang hakiki akan segera datang menghampiri jiwa dan ragamu. sebab kegagalan adalah awal dari keberhasilan, itupun jika engkau sanggup menghalau dan menepis lingkaran hitam yang membelenggu hasrat sucimu, karena Allah membenci mahluknya yang berputus asa.

Ratapan yang engkau keluhkan itu hanyalah nyanyian setan, bukan gema kalam kemuliaan. Maka engkau akan jatuh kedalam kehinaan, jika engkau tetap menyenandungkan ratapan – ratapan pedihmu itu.

Getar dan suara musik ringtone yang menjadi nada panggilan dari Handphoneku, menyadarkan aku dari lamunan.  

Sejurus  kemudian aku ambil Handphoneku, lalu terdengar suara ramah dan renyah ,menyapa gendang telingaku.

“ Assalamu ‘alaikum sayaaang ”. seseorang menyapaku dengan ramah yang tidak lain adalah tunanganku.
“ wa alaikum salam “. ada apa sayang,,? Tanyaku sembari bergurau.
“ de’ cuman mau Tanya, mas jadi berangkat hari ini, ?”
“ iya de’ kenapa..?”
“ oh.. ya sudah. hati – hati dijalan semoga mas baik-baik saja, de’ selalu doakan.”
“ terima kasih sayang, de’ juga jaga diri baik-baik ya..!?”   

Perbincangan singkat, namun dihati terasa melekat, kerinduan yang sedikit telah terobati, setelah beberapa bulan semenjak dirinya manerima ungkapan perasaanku melalui SMS,

Ah..betapa tersiksanya berhubungan jarak jauh, namun tak masalah bagiku, karena hakikatnya cinta juga butuh kepercayaan, setidaknya aku telah menemukan seseorang yang benar – benar menyayangiku serta mau menerimaku apa adanya, dialah yang mampu memalingkan cintaku dari wanita – wanita lain.

Dengan seperti ini aku tidak terjebak pada lubang yang sama, aku yang mencitai seseorang, namun bertepuk sebelah tangan, hanya orang bodohlah yang mau mencintai seseorang yang tidak mencintai, dholim  menempatkan cintaku bukan pada orang yang tepat.

Next time,,,,,,,
*******
Di saat aku sudah yakin  bahwa dialah yang benar-benar yang mau menerimaku apa adanya,,kenapa,, selalu ada tembok besar yang menghalangi kami untuk selalu bersatu hanya karena Aku terlahir bukan pada hari yang tepat menurut salah satu keluarganya,,,,,,

Ah,sebenarnya aku saat ini sedang rindu,,Bus,Truk,Pesawat, bahkan semua alat tranportasi tidak ada yang berkenan mengantarku ke tempat kekasihku,karena mereka tahu, Aku membawa beban angkut yang begitu berat, berton-ton atau bahkan ratusan ton kerinduan yang bertanggar di pundakku.

Wahai merpati,elang,garuda,,,?! Aku tahu kau takkan mampu mengantarkan Aku atau rinduku ke pangkuan kekasihku, maka sampaikanlah salam rinduku kepadanya,

Ah, Aku mencoba berbaur di tengah-tengah temanku untuk mengobati kesepianku, namun itu saja tak berhasil menggembirakanku, Ah, tak ada bedanya dengan aku sendiri, mungkin lebih baik akupun mencoba untuk pergi dan menyendiri,

*****

Kendati aku di tengah keramaian,  jauh di lubuk hati yang dalam akupun masih terasa kesepian, justru  dengan di keramaianlah yang selalu buyarkan lamunanku, kucoba cari tempat yang sepi dan akupun melamun,

Kutemui kekasihku, meski dalam lamunan, kerinduanku terasa terobati,


*****


Burung-burung berterbangan dari satu ranting ke ranting yang lain, pohon-pohon yang rindang memberikan nuansa kesejukan, bebatuan kecil yang berada di kali selalu  merasakan kesejukan, ah jelas sekali karena bebatuan itu selalu terjamah oleh sejuknya air yang turun dari pegunungan, ombak-ombak pun silih berganti membentur dinding pegunungan yang kebetulan bagian dari tepi laut, air yang turun dari pegunungan langsung masuk dan menyatu dengan air laut, yah ,,,yah karena pegunungan itu menempel dengan laut selatan, tentu saja itu membuat alam tampak sejuk , indah, dan excotice.

Siang itu, aku bersama dengan seorang cewek, ya,,,ya,,yaa,, siapa lagi kalo cewek itu bukan lain adalah cewek yang menjadi kekasihku, di tempat pariwisata itu memang sering sekali banyak pengunjung, di samping tempatnya yang sejuk, tempat itu juga luas dan ada tempat-tempat yang strategis bagi para pasangan kekasih untuk merajuk asmara.

Eh.. kita jalan-jalan kesana yu" , ucapku kepada kekasihku, setelah beberapa menit kami bersantai di warung sambil minum es sekedar menghilangkan rasa haus.

Oh .. ya  mas, kemana ?" jawab Nita
Ya,,,, jalan-jalan sambil lihat – lihat pantai". Jawabku.

Setelah membayar minuman dan beberapa makanan kecil, kami pun langsung meninggalkan tempat. Langkah demi langkah kaki kami menelusuri tepi pantai, titik-titik tempat yang teduh kami lewati, ah jala-jalan dengan kekasih memang tak terasa meski waktu sudah agak lama, Nita disampingku, ku rangkul dengan mesra, rambut yang indah, menyapa halus wajahku, ku biarkan rambut itu mengelus-elus wajahku, aku genggam erat tangannya, diapun diam, gerak-gerik yang manja membuatku makin terhipnotis oleh kelihaian dia menarik simpatiku untuk bercumbu, akupun mengajak Nita ketempat yang agak sepi, supaya perbincangan kami terasa nyaman tak ada yang akan mengusik lagi, kami pun terus melangkah, di ujung ranting pohon sepasang burung sriwiti beciuman mesra, disampingnya beberapa ekor burung sriwiti yang masih kecil, meminta induknya untuk disuapi, ah suatu pemandangan alam yang indah tergambar, di lingkungan pariwisata, kehidupan keluarga yang saling mengasihi, meski keluarga burung sriwiti, ah  apa burung pun berkeluarga seperti halnya manusia.

Kami berduapun melihat kemesraan yang dialami burung itu. Rupanya Nitapun peka dengan apa yang dia lihat, diapun semakin mempererat pelukannya ke sampingku, akupun tanggap bahwa dia butuh kemesraan, kami pun terus berjalan meluntasi tepi pantai yang nyaris mendekati semak-semak kecil namun lembut, tak berduri, tak di sadari, tanpa sengaja kami melihat sepasang muda – mudi yang sedang asik bercumbu, ditengah-tengah semak yang agak jauh dari kerumunan orang, melihat pemandangan itu, sontak wajah Nita merah menahan malu, lalu menatapku, dengan cepat langsung membenamkan wajahnya didadaku, berbeda denganku, aku yang melihat pemandangan itu hanya bisa menelan ludah, ah betapa asiknya mereka, seolah tak merasakan beban sama sekali.

Aku yang melihat reaksi Nita hanya bisa diam sambil membimbing ke tempat yang sepi tampa ada orang yang melihat, di tengah-tengah perjalanan dia semakin memper erat genggamannya, ah apakah dia tak merasa kalo dengan eratnya genggaman nya membuat jantungku semakin berdebar kencang, bak ombak yang selalu menghantam dinding pegunungan itu, aku semakin merasakan ada benturan benda aneh namun lembut, apakah dia tidak merasa kalo salah satu bagian tubuhnya yang kenyal menyentuh dadaku, ataukah sengaja untuk membangkitkan hasratku untuk mencumbu, ah memang susah wanita untuk di tebak, tak terasa kamipun telah menemkan tempat yang nyaman untuk kami bersantai.

Angin yang selalu ramah menyapa rambutnya yang lembut, jatuh ke wajahku, aku semakin bergetar, apalagi rambutnya yang wangi, mengundangku untuk bercumbu, ada inisiatif muncul ketika Nita makin manja ditempat yang sepi ini, apa aku coba untuk menciumnya, ya mungkin aku coba saja, dengan lembut aku genggam tangannya, mendekatkan tubuhnya supaya lebih erat lagi, lagi, lagi dan lagi, dan ternyata dia juga menyambut dengan mesra dan manja, aku coba membimbing kepalanya dengan kedua tanganku, aku dekatkan kewajahku, ah dia ternyata hanya diam sembari menutup kedua matanya, oh apakah ini isarat bahwa dia mau aku cium, ...............BERSAMBUNG  NEXT TIMES    
   

    

1 comments:

www.sahabalit.blogspot.com said...

hmmmm mandan keriwe

Post a Comment

Apa Yang Kamu Lihat Adalah Apa Yang Kamu Renungkan,Dan Hanya Orang Ganteng dan Cantik Yang Mau Baca Blog ini

 
Design by Wordpress Theme | Modified Template by Darmanto