Artikel Terpopuler

Cerpen

Saturday, May 26, 2012

TEOLOGI DALAM NALAR ISLAM


Teori ketuhanan, meskipun masing-masing agama sudah mempunyai konsep ketuhanan sendiri, akan tetapi perbincangan tentang teori ketuhanan akan terus berlanjut,, sebagaimana aku kutip dari diskusiku di salah satu grup Facebook (NALAR ISLAM), berikut postinganku dan juga koment-koment yang muncul
Maady Kareebaa@: {0}+{0}=1

Jehan Moghul Maksudnya apa ya..?
*mikir
Maady Kareebaa kaitkan dg teologi islam
Jehan Moghul Gak mudeng Ilmu hitungan ane mah..
Pak Din Oden Kekosongan Khalik + Kefanaan makhluk = Satu Wujud.
Jehan Moghul Ittihad atau wihdat alwujud toh..
Pak Din Oden ‎"wihdat alwujud' (WW), tetapi masih ada WW - Zat atau WW - Af'al.
Jehan Moghul Kenapa Tuhan harus dilambangkan dengan kekosongan Pak Din..?
Pak Din Odenkekosongan = singularity = ghaibul ghuyub
Pak Din Oden Dari kalangan sufi ini lahir aliran-aliran Wihdat al-Wujud, Wihdat al-Shuhud, ittisal, ittihad, hulul dan sebagainya. Tapi bagi mereka apapun alirannya, Tuhan itu tidak dapat dipisahkan dari diri manusia. Tuhan tidak hanya berada di langit, tapi juga berada di mana saja. Karena itu ia melihat Tuhan dalam segala keadaan, gaib maupun nyata, dalam dirinya maupun di luar dirinya. Kemana pun muka berpaling di situ Tuhan berada. Tapi ...

Jehan Moghul Ghaib bukan bermakna kosong alias hampa alias tidak ada kan Pak..?
Kalau 0 lambang kefanaan makhluq secara filosofinya saya faham.. Tapi 0 menjadi simbol kekosongan atas Dia itu bagaimana urai falsafahnya..?

Pak Din Oden Kerana kekurangan kata bahasa manusia, maka itulah yang terdekat untuk melabelkan kotak yang mengandungi 'hakikat wajibul wujud yang ghaibul ghuyub. Maka memahami hakikatnya adalah jauh lebih penting dari memana asma' atau namanya.
Jehan Moghul Saya suka kalimat ini, kutip:
" Maka memahami hakikatnya adalah jauh lebih penting dari memaknai asma' atau namanya."
Pak Din Oden memaknai = memahami

Jehan Moghul Bagaimana kalau lambang TS di atas diganti jadi begini;
1 + 0 : 1



Pak Din Oden ‎: = nisbah? ... atau apa yang mau disimbolkan di sebalik ":", huriannya yang penting.

Pak Din Oden Haliq tetap haliq dan makhluk tetap makhluk.
Wajibul wujud + Mumkinul Wujud = Wujud Satu

Pak Din Oden Ataupun, dari satu sudut 1 = HAK MILIK dan 0 = HAK GUNA.

Jehan Moghul Wahdat alwujud atau faham senada pada hakikatnya hanya mengakui satu
wujud yaitu Dzat Wajidul Wujud, selainNya adalah kosong dan kehampaan..
Pak Din Oden Makhluk tidak mempunyai apa-apa, yang kemudian dimodalkan dengan pinjaman percuma untuk berniaga dengan Tuhannya. Kita sebagai manusia yang diberikan cukup akalnya, akan dipertanggung jawabkan dengan pinjaman itu, sama ada dimanfaatkan atau tidak semasa di Dunia.

Pak Din Oden Sebelum Dia melaksanakan iradat untuk dikenali, yang ada hanya wajibul wujud Zat MutlakNya. Apabila kun disebut, maka Gerak Af’alNya dinyatakan/ditajallikan menjadi Nur Muhammad dalam bentuk tenaga asli, yang kemudian membentuk segala yang ada di Alam ini, secara bertahap. Maka terciptalah ruang waktu, yang memungkinkan adanya awal, akhir, zahir dan batin.

Pak Din Oden Pada waktu malam, ketika kita berdiri diam memegang lampu picit (touch light), hanya zat tubuh kita yang ada. Bila kita berkehendak untuk diketahui yang kita berada di dalam kegelapan itu, kita on-kan lampu dan membuat bulatan dengan tangan. Maka terbentuklah seakan-akan huruf O, yang boleh dilihat dari kejauhan. Ibarat untuk memahami pernyataan. Ibarat saya, hakikatnya sangat berbeda.

Pak Din Oden As Salam, Insyaallah disambung lain masa.

Maady Kareebaa oke perfect. . LANJUT GAN. . .

Maady Kareebaa sebenarnya yang ingin aku cari dr postinganku adalah. ."penemuan Tuhan dengan Teori"..relevan dan tidaknya/ apa. . .yang lain. . haha

Pak Din Oden Saya perlukan cubitan minda untuk terus menabur kata-kata. Terima kasih atas komennya dan saya suka dengan "penemuan Tuhan dengan Teori" cumannya, haruslah diingat, kita boleh mengikut kata hati ke mana ia membawa kita, tetapi janganlah lupa membawa minda kritikalnya bersama.

Maady Kareebaa ‎"minda" itu pa. ? . . maaf bahasa apa yah. ?
Pak Din Oden mind = akal. maaf bahasa saya terlalu Melayu.


Pak Din Oden Kita mengenali Tuhan dari SunahNya (Sunatullah) atau Cara kerjaNya, antaranya. Ilmu sains adalah ilmu yang mengkaji secara mendalam tentang Hukum Alam, yang juga adalah SunnahNya. Maka Ilmu Agama seharusnya dipelajari selaras dengan Ilmu Sains, bagi memantapkan kefahaman tentang Ketuhanan.

Pak Din Oden Apa itu teori sebenarnya? Cut and paste aja ...

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online, teori adalah:
pendapat yg didasarkan pd penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi;
penyelidikan eksperimental yg mampu me...nghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi;
asas dan hukum umum yg menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan;
pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu.

http://edukasi.kompasiana.com/2010/05/19/makna-teori-dalam-ilmu-pengetahuan/Lihat Selengkapnya

Pak Din Oden Maka yang mudah ialah "pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu." Dan sebagai manusia kita sejak diberikan CUKUP akal untuk berfikir terus diajarkan nama-nama benda sebagai simbol memahami teori (seperti definasi keempat di atas).... Dua kategori peraturan penting yang perlu kita sedari kehadirannya, Syariat Allah (peraturan, cara) untuk memulai menjalankan kehidupannya dengan selamat, dan Sunnah Allah, yang menceritakan tentang Cara kerja dan Hukum yang digunakan Allah untuk mengurus AlamNya. Lihat Selengkapnya......

Jehan Moghul Teori mampu mengenal Tuhan..? I don't think so..
Karena Tuhan bukanlah teori, melainkan hakikat..

Pak Din Oden Saya perpadukan kepada definasi ke 4 di atas, untuk memulaikan perbincangan yang mungkin panjang. Memang hakikat itu yang dicari, tetapi bagaimana kita membenai jalan ke arah memahami hakikat. Sekiranya hakikat hanya berdasarkan kepada percaya semata-mata, saya khawatirnya mudah roboh apabila datangnya ribut kehidupan, seperti yang berlaku sekarang ini, ummah bercakaran dan berbelah bagi.

Pak Din Oden Keperluan berteori itu adalah seperti modal mula yang tidak pasti pulangannya. Memang sebagai menusia kita mengharap sesuatu yang pasti, tetapi kepastian itu adalah hanya milikNya, dan yang ada di dalam Hukum AlamNya adalah kebarangkalian. Perbedaan ini disebabkan taraf seni kerja makhluk dan seni Cara kerjaNya terlalu jauh bedanya.

Jehan Moghul Teori dalam pemahaman yang di-copy Pak Din, sangat pure logic, yang sangan materialisme..Karena Tuhan adalah metafisik maka dibutuhkan pendekatan logika yang berasas FUAD (dimaknai hati yang berfikir)..

Pak Din Oden Sebenarnya kalau diambil metafisik (di luar phisik) ia merangkumi teori ataupun sesuatu yang yang masih dicari hakikatnya. Kita perlu melihat sains dari segi perinciannya yang lebih mendalam. Kerana sains tidak mengakui bahwa material itu matters (jasmani) malah material/matters adalah tenaga (rohani) yang dimampatkan.

Jehan Moghul Teori berasas probability Pak Din.. Apa keberadaan Tuhan juga diasaskan probability..? Teori juga bertingkat2 dari segi kebenarannya bermula dari sekedar hipotesa menjadi tesa kemudian teori dan sebagainya.. :D

Jehan Moghul Sedangkan pembenaran keberadaan Tuhan bermula dari keyakinan tentang adaNya, bukan dari ketiadaan.. Pembuktian kebenaran tersebut secara keimanan tidak menggugat keberadaanNya, tapi untuk mengukuhkan saja..

Pak Din Oden Udah disebut di atas bahwa kepastian adalah milikNya. Tetapi kita yang diharapkan menjadi khalifah, walaupun dengan bekalan potensi ahsanul takwim, masih terlalu jauh berbeda seni kerjanya, sehingga kita tidak dapt melihat perkara-pekara yang maha seni ciptaanNya. Yang haq adalah milik Dia, kita hanya coba menghampiri sehampir mungkin mengetahui dan memahami yang HAQ.

Pak Din Oden Keyakinan juga bertahap kan..? Kita mulaikan dengan tahap terbawah ialah yakin yang diwarisi (taklid), dan kemudian menuntuk ilmu untuk naik ketingkat dua dan seterusnya. Ya memang diperingat akil baligh boleh terus yakin tahap 1, tetapi keperluan berilmu itu adalah wajib bagi membenai keyakinan seterusnya.

Pak Din Oden Ilmu 0+0=1 bukanlah ilmu baru. Ia adalah lanjutan kepada Ilmu Syariah yang asas. Apabila kita coba menaiki tangga iman, tidak dapat tidak mendalami Ilmu Sunatullah menjadi satu keperluan, seperti dicatat di dalam Ayat menjadi Ulul Albab, bahwa Kitab Alam Semesta ini mengandungi tanda-tanda kekuasaan Allah.

http://quran.com/search?q=pertukaran+malam+dan+siang

Pak Din Oden Dari teori kita ke hukum, seumpama dari iman taklid ke iman ilmu. Dan apa yang dimaksudkan oleh ayat Al Bab adalah untuk kita mengkaji perincian yang ada di Kitab Alam bagi mencari teori-teori yang dikemukan di dalam Al Quran. Saya kira bukan untuk Ilmu Sunatullah saja, malah Ilmu Syariatullah juga sama begitu juga.

pendapat yg didasarkan pd penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; penyelidikan eksperimental yg mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi; asas dan hukum umum yg menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan; pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu.



YANG INGIN SAYA SIMPULKAN DARI DISKUSI DI ATAS ADALAH...JIKA (0)+(0)=1 ADALAH TEORI, SEMENTARA TEORI HADITS, SEDANGKAN TUHAN ADALAH DZAT YANG QODIM,, MAKA SESUATU YANG QODIM KIRANYA TIDAK BISA DI JANGKAU DENGAN HAL YANG HADITS (BARU),,,HAL YANG IRRASIONAL KIRANYA TIDAK BISA DI TEMU DENGAN RASIO.....BAGAIMANA MENURUT PENDAPAT PEMBACA,,,? SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR,,,,,,,

0 comments:

Post a Comment

Apa Yang Kamu Lihat Adalah Apa Yang Kamu Renungkan,Dan Hanya Orang Ganteng dan Cantik Yang Mau Baca Blog ini

 
Design by Wordpress Theme | Modified Template by Darmanto